Jumat, 28 Desember 2012

STRATEGI PENGEMBANGAN SIA


STRATEGI PENGEMBANGAN SIA

Cara-cara untuk dapat mendapatkan sistem informasi yang baru yaitu :

1. Membeli Software

* Software massal (Canned software) dibuat oleh perusahaan pengembang software dan dijual di pasar terbuka untuk berbagai lapisan pemakai yang memiliki persyaratan yang hamper sama. Beberapa perusahaan menggabungkan software dan hardware, serta menjual keduanya sebagai satu paket atau sering disebut sistem terima jadi (turnkey systems). Contoh : restoran umum, tempat penyewaan video, dll

* Penyedia jasa aplikasi (application service providers – ASPs) menyediakan Web-based software pada computer mereka dan mengirim software ke klien melalui internet. Dalam hal ini perusahaan tidak harus membeli, memasang dan mempertahankan software missal. Melainkan, perusahaan “menyewa” software yang mereka butuhkan dari ASP.

* Pembelian Software dan SDLC

Perusahaan yang membeli, bukan mengembangkan software SIA, masih harus mengikuti proses SDLC sebagai berikut :
a. Analisis sistem
b. Desain konseptual sistem
c. Desain fisik
d. Implementasi dan perubahan
e. Operasi dan pemeliharaan

* Memilih Vendor

* Mendapatkan Hardware dan Software

Perusahaan yang membutuhkan software dan hardware dalam jumlah besar akan mengirimkan permintaan proposal (Request for proposal-RFP) yang mengundang para vendor untuk mengusulkan sebuah sistem pada tanggal yang telah ditentukan.

* Mengevaluasi Proposal dan memilih sistem

Salah satu cara untuk membandingkan kinerja sistem adalah menggunakan benchmark problem, pekerjaan pemrosesan data dengan kegiatan input, pemrosesan, dan output umum yang akan dip roses oleh SIA baru. Waktu pemrosesan akan dihitung dan dibandingkan, dan SIA dengan waktu terendah akan dinilai paling efisien. Pendekatan lainnya adalah dengan penilaian poin, setiap criteria evaluasi akan diberikan bobot berdasarkan pada tingkat kepentingan relatifnya.

2. Mengembangkan software sendiri
3. Mengontrak perusahaan luar (melakukan outsourcing) untuk mengembangkan dan mengoperasikan sistem tersebut

Cara untuk mempercepat atau meningkatkan proses pengembangan :

1. Rekayasa teknis proses bisnis

Banyak para pakar manajemen sekarang mendukung perubahan radikal, atau apa yang mereka sebut sebagai rekayasa ulang proses bisnis (business process reengineering-BPR). BPR adalah analisis menyeluruh dan pendesainan ulang yang lengkap atas proses bisnis dan sistem informasi untuk mencapai peningkatan kinerja yang dramatis. BPR adalah proses revolusioner yang menantang struktur organisasi, peraturan, asumsi, aliran kerja, deskripsi kerja, prosedur manajemen, pengendalian, dan nilai serta budaya organisasi.

2. Menggunakan prototype

Pembuatan prototype adalah pendekatan ke desain sistem yang mengembangkan model kerja yang disederhanakan dari sistem.
Langkah dalam mengembangkan prototype :
a. Mengidentifikasi persyaratan sistem melalui pertemuan dengan para pemakai untuk menyepakati ukuran dan lingkup sistem, dan untuk memutuskan sistem apa yang harus dimasukkan atau dikeluarkan
b. Mengembangkan prototype awal yang memenuhi persyaratan yang telah disetujui
c. Proses berulang dengan para pemakai mengindentifikasi perubahan, pengembang membuat perubahan, dan sistem tersebut sekali lagi dikembalikan pada para pemakai untuk dievaluasi dan dicoba
d. Menggunakan sistem yang disetujui oleh para pemakai.
Keuntungan dan kelemahan pembuatan Prototipe
Keuntungan

Kelemahan
Biasanya menghasilkan pemahaman yang lebih baik atas kebutuhan pemakai daripada pendekatan lainnya

Membutuhkan banyak waktu pemakai
Keterlibatan pemakai dan kepuasan pemakai yang lebih besar serta lebih sedikitnya resiko sistem tersebut tidak akan digunakan

Jalan pintas yang digunakan untuk mengembangkan prototype dapat mengakibatkan sistem yang tidak efisien
Sistem dapat dikembangkan dengan jauh lebih cepat

Dapat tidak mengarah pada analisis kebutuhan yang menyeluruh dan komprehensif
Kesalahan cenderung dapat dideteksi dan ditiadakan

Para pengembang dapat menyimpangkan proses pengujian dan dokumentasi
Para pemakai dapat melihat dan menggunakan sistem tersebut dan punya peluang untuk membuat perubahan

Dapat mengakibatkan sejumlah reaksi keperilakuan yang negative
Lebih murah daripada pendekatan lainnya

Perulangan dan revisi tanpa akhir dapat diajukan karena perubahan begitu mudah untuk dilakukan

3. Alat pembuatan software dengan bantuan computer (Computer aided software engineering_CASE)
Cara-cara untuk dapat mendapatkan sistem informasi yang baru yaitu :

1. Membeli Software

* Software massal (Canned software) dibuat oleh perusahaan pengembang software dan dijual di pasar terbuka untuk berbagai lapisan pemakai yang memiliki persyaratan yang hamper sama. Beberapa perusahaan menggabungkan software dan hardware, serta menjual keduanya sebagai satu paket atau sering disebut sistem terima jadi (turnkey systems). Contoh : restoran umum, tempat penyewaan video, dll

* Penyedia jasa aplikasi (application service providers – ASPs) menyediakan Web-based software pada computer mereka dan mengirim software ke klien melalui internet. Dalam hal ini perusahaan tidak harus membeli, memasang dan mempertahankan software missal. Melainkan, perusahaan “menyewa” software yang mereka butuhkan dari ASP.

* Pembelian Software dan SDLC

Perusahaan yang membeli, bukan mengembangkan software SIA, masih harus mengikuti proses SDLC sebagai berikut :
a. Analisis sistem
b. Desain konseptual sistem
c. Desain fisik
d. Implementasi dan perubahan
e. Operasi dan pemeliharaan

* Memilih Vendor

* Mendapatkan Hardware dan Software

Perusahaan yang membutuhkan software dan hardware dalam jumlah besar akan mengirimkan permintaan proposal (Request for proposal-RFP) yang mengundang para vendor untuk mengusulkan sebuah sistem pada tanggal yang telah ditentukan.

* Mengevaluasi Proposal dan memilih sistem

Salah satu cara untuk membandingkan kinerja sistem adalah menggunakan benchmark problem, pekerjaan pemrosesan data dengan kegiatan input, pemrosesan, dan output umum yang akan dip roses oleh SIA baru. Waktu pemrosesan akan dihitung dan dibandingkan, dan SIA dengan waktu terendah akan dinilai paling efisien. Pendekatan lainnya adalah dengan penilaian poin, setiap criteria evaluasi akan diberikan bobot berdasarkan pada tingkat kepentingan relatifnya.

2. Mengembangkan software sendiri
3. Mengontrak perusahaan luar (melakukan outsourcing) untuk mengembangkan dan mengoperasikan sistem tersebut

Cara untuk mempercepat atau meningkatkan proses pengembangan :

1. Rekayasa teknis proses bisnis

Banyak para pakar manajemen sekarang mendukung perubahan radikal, atau apa yang mereka sebut sebagai rekayasa ulang proses bisnis (business process reengineering-BPR). BPR adalah analisis menyeluruh dan pendesainan ulang yang lengkap atas proses bisnis dan sistem informasi untuk mencapai peningkatan kinerja yang dramatis. BPR adalah proses revolusioner yang menantang struktur organisasi, peraturan, asumsi, aliran kerja, deskripsi kerja, prosedur manajemen, pengendalian, dan nilai serta budaya organisasi.

2. Menggunakan prototype

Pembuatan prototype adalah pendekatan ke desain sistem yang mengembangkan model kerja yang disederhanakan dari sistem.
Langkah dalam mengembangkan prototype :
a. Mengidentifikasi persyaratan sistem melalui pertemuan dengan para pemakai untuk menyepakati ukuran dan lingkup sistem, dan untuk memutuskan sistem apa yang harus dimasukkan atau dikeluarkan
b. Mengembangkan prototype awal yang memenuhi persyaratan yang telah disetujui
c. Proses berulang dengan para pemakai mengindentifikasi perubahan, pengembang membuat perubahan, dan sistem tersebut sekali lagi dikembalikan pada para pemakai untuk dievaluasi dan dicoba
d. Menggunakan sistem yang disetujui oleh para pemakai.
Keuntungan dan kelemahan pembuatan Prototipe
Keuntungan

Kelemahan
Biasanya menghasilkan pemahaman yang lebih baik atas kebutuhan pemakai daripada pendekatan lainnya

Membutuhkan banyak waktu pemakai
Keterlibatan pemakai dan kepuasan pemakai yang lebih besar serta lebih sedikitnya resiko sistem tersebut tidak akan digunakan

Jalan pintas yang digunakan untuk mengembangkan prototype dapat mengakibatkan sistem yang tidak efisien
Sistem dapat dikembangkan dengan jauh lebih cepat

Dapat tidak mengarah pada analisis kebutuhan yang menyeluruh dan komprehensif
Kesalahan cenderung dapat dideteksi dan ditiadakan

Para pengembang dapat menyimpangkan proses pengujian dan dokumentasi
Para pemakai dapat melihat dan menggunakan sistem tersebut dan punya peluang untuk membuat perubahan

Dapat mengakibatkan sejumlah reaksi keperilakuan yang negative
Lebih murah daripada pendekatan lainnya

Perulangan dan revisi tanpa akhir dapat diajukan karena perubahan begitu mudah untuk dilakukan

3. Alat pembuatan software dengan bantuan computer (Computer aided software engineering_CASE)

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
  • Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
  • Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
  • Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
SIA terdiri dari 3 subsistem:
  • Sistem pemrosesan transaksi mendukung proses operasi bisnis harian.
  • Sistem buku besar/ pelaporan keuangan menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
  • Sistem pelaporan manajemen yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.
Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Tujuan penyusunan sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut yaitu:
a. Untuk menyediakan suatu informasi akuntansi bagi pengelola kegiatan usaha baru.
b. Untuk memperbaiki informasi akuntansi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada baik mengenai mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasi tersebut.
c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi & pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (realibility) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggung jawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.
d. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyeleng-garaan catatan akuntansi.
Tujuan di atas dapat dijelaskan bahwa biasanya perusahaan baru memulai usahanya sangat memerlukan penyusunan sistem informasi akuntansi yang lengkap. Namun, adakalanya sistem informasi akuntansi yang sudah ada tidak dapat memenuhi kebutuhan manajemen, baik dalam hal mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasi yang terdapat dalam laporan. Dengan memperbaiki pengawasan akuntansi dan pengendalian intern, maka pertanggungjawaban terhadap penggunaan kekayaan organisasi dapat dilaksanakan dengan baik serta informasi yang dihasilkan oleh sistem tersebut dapat.

Cara Kerja

Untuk memahami bagaimana SIA bekerja, perlu untuk menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut :
  • Bagaimana mengoleksi data yang berkaitan dengan aktivitas dan transaksi organisasi?
  • Bagaimana mentransformasi data kedalam informasi sehingga manajemen dapat menggunakan untuk menjalankan organisasi?
  • Bagaimana menjamin ketersediaan, keandalan, keakuratan informasi ?

Manfaat

Sebuah SIA menambah nilai dengan cara:
  • Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
  • Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
  • Meningkatkan efisiensi
  • Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
  • Meningkatkan sharing knowledge
  • menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan

Rabu, 12 Desember 2012

Ekonomi Mikro

           Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya.[1][2] Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus).

Pengertian Ekonomi

                  Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos) yang berarti "peraturan, aturan, hukum". Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.

Manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi pada dasarnya selalu menghadapi masalah ekonomi. Inti dari masalah ekonomi yang dihadapi manusia adalah kenyataan bahwa kebutuhan manusia jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas. Beberapa faktor yang memengaruhi sehingga jumlah kebutuhan seseorang berbeda dengan jumlah kebutuhan orang lain: